Saat ini bersepeda santai (fun bike) merupakan salah satu olah raga yang digemari oleh masyarakat, termasuk di Kota Yogyakarta. Di samping itu, setidaknya ada 4 jenis olah raga sepeda yang dipertandingkan di event olah raga, misalnya Olimpiade dan Asian Games, yaitu kelas road race (jalan raya), track (veldrome), mountain biking (MTB) dan bicycle motocross (BMX).
Aktivitas berepeda santai atau dikenal dengan gowes dalam perjalanannya sempat mengalami pasang surut. Pada awal tahun 2000-an sempat booming gowes dan terakhir pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020-2022. Kondisi tersebut menjadikan Kota Yogyakarta nampak padat dengan aktivitas bersepeda, khususnya di akhir pekan.

Wawan Harmawan (Bakal Calon/Balon Walikota Yogyakarta), mengusulkan menghidupkan kembali program “Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe” atau “Sego Segawe)”. Menurutnya, program tersebut dilaunching pertama pada 13 Oktober 2008 lalu oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Walikota Kota Yogyakarta Herry Zudianto.
Pasca diluncurkannya program Sego Segawe ini, lanjutnya, Kota Yogyakarta mulai berbenah. Jalan-jalan diberi lajur khusus pesepeda dan ruang tunggu pesepeda ditiap lampu merah. Jalur-jalur alternatif bagi pesepeda juga dibuat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya rambu penunjuk jalan jalur alternatif pesepeda di Kota Yogyakarta.
Sampai saat ini infrastruktur untuk pesepeda masih terlacak jejaknya di Kota Yogyakarta. Sayangnya, pasca gerakan “Sego Segawe” tak lagi masif seperti dulu yang didukung oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. “Roh Kota Yogyakarta sebagai Kota Pesepeda pun mulai tenggelam tidak seperti dulu lagi”, ujar Wawan Harmawan. Selanjutnya Wawan yang juga Wakil Ketua Kadin DIY ini berkomitmen untuk menghidupkan atau menggalakan lagi program “Sego Segawe”. Program ini akan dinamai “Sego Segawe Comeback”.
Menurut Wawan, Program “Sego Segawe” masih sangat relevan untuk dihidupkan kembali di Kota Yogyakarta, . Semangat Sego Segawe ini dianggap Wawan hanya perlu dibranding ulang saja. “Kota Yogyakarta itu punya infrastruktur jalur-jalur pesepeda yang cukup baik. Kalau memang masih ada kekurangan, nanti kita perbaiki dan tambahkan,” ucap Wawan (Kamis, 18/07/24).
“Yang paling penting selain infrastrukturnya masih ada, saya melihat semangat dari masyarakat untuk bersepeda ini masih tinggi. Kita bisa lihat hampir setiap akhir pekan jalanan di Kota Yogyakarta banyak pesepeda,” imbuh Wawan. Bendahara Umum KONI DIY tersebut membeberkan banyak pula acara-acara bersepeda yang diadakan komunitas-komunitas pesepeda yang hingga saat ini masih terus dilakukan. Wawan mencontohkan saat pandemi COVID-19 beberapa waktu yang lalu, aktivitas bersepeda juga ramai dilakukan di Kota Yogyakarta.
“Saya melihat Sego Segawe yang dulu ada ini baik untuk dimunculkan lagi. Kita rebranding ulang lagi jadi Sego Segawe Comeback. Nanti bersama-sama, pemerintah, masyarakat umum hingga komunitas pesepeda kita hidupkan lagi Yogyakarta sebagai Kota Sepeda lewat Sego Segawe Comeback ini,” ungkap Wawan.
Menanggapi usulan Wawan Harmawan tersebut, Sebagian pengurus komunitas bersepeda di Kota Yogyakarta menyambut dengan baik dan antusias dengan beberapa catatan. “Dapat dihidupkan khususnya bagi pegawai serta pelajar yang jarak rumahnya relatif dekat dengan kantor dan sekolah”, jelas Y. Sri Susilo (Komunitas Sepeda GSP). Selanjutnya Yoyok Suhartoyo (Komunitas Sepeda “Tjeret Gosong”) menyatakan; “Fasilitas parkir di sekolah dan perkantoran harus juga disiapkan dengan baik”. “Secara berkala pimpinan baik di kantor atau sekolah juga bersepeda agar dapat memberi contoh atau teladan bagi bawahannya”, harap Lobiantoro (Komunitas Sepeda “Merlino”).
@yss190724