Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pengajian dan Buka Bersama MES DIY: Pererat Silaturahmi, Bangun Ekonomi Syariah

JOGJA, iseijogja.org – ''Ekonomi syariah tidak hanya soal halal-haram atau riba-non riba, tetapi juga bagaimana membawa manfaat yang membahagiakan semua pihak, termasuk dalam pariwisata syariah.

Ketua Umum MES DIY, Prof Edy Suandi Hamid

JOGJA, iseijogja.org – ”Ekonomi syariah tidak hanya soal halal-haram atau riba-non riba, tetapi juga bagaimana membawa manfaat yang membahagiakan semua pihak, termasuk dalam pariwisata syariah. Wisatawan harus pulang dengan senyuman, tanpa keluhan,” papar mantan Wali Kota Yogyakarta, Herry Zudianto.

Ia mengungkapkan itu pada acara Majelis Ekonomi Syariah (MES) DIY yang menggelar pengajian dan buka puasa bersama di LPP Garden Hotel, Yogyakarta, pada Senin (10/3/2025). Sebanyak 70 pengurus MES dari dewan pengurus harian, termasuk dewan pembina dan dewan pakar tampak hadir.

Herry yang berbicara mewakili Ketua Dewan Pembina MES juga menyoroti pentingnya sistem pembukuan yang baik dan memiliki akuntabilitas tinggi dalam praktek ekonomi syariah.

Jadi Inspirasi

Ketua Umum MES DIY, Prof Edy Suandi Hamid menekankan pentingnya mempererat silaturahmi dan memperkuat pengembangan ekonomi syariah di DIY. Ia menegaskan ekonomi syariah harus menjadi inspirasi bagi daerah lain.

”Kita harus terus berusaha memperkuat silaturahmi dan mengembangkan ekonomi syariah di DIY agar dapat menjadi contoh bagi daerah lain,” tandas Edy yang juga Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta.

Ia juga mengulas capaian sejumlah program kerja dari berbagai departemen pada enam bulan pertama masa kepemimpinannya untuk ikut mengakselarasikan penerapan ekonomi syariah melalui literasi dan edukasi.

Agenda Strategis

Sekretaris Umum MES DIY, Dadan Hermawan melaporkan beberapa program telah terlaksana dengan baik dalam enam bulan pertama kepengurusan MES DIY.

Agenda strategis lainnya telah siap berjalan pada kesempatan mendatang. Ia berharap kendala dapat segera diatasi guna mempercepat implementasi program yang telah dirancang.

Sementara itu, Prof Syafaruddin Alwi dari Dewan Pakar MES DIY menyoroti pentingnya riset dan inovasi serta kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Menurutnya, pengembangan ekonomi syariah harus lebih terintegrasi dengan riset strategis dan kerja sama lintas sektor agar memiliki dampak yang lebih luas.

Puncak acara, Ustadz Prof Tulus Mustofa menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya memperkuat iman dan takwa sebagai fondasi dalam menghadapi tantangan ekonomi dan bisnis di era modern.

Dengan gaya tutur yang inspiratif, tausiyah ini menjadi refleksi spiritual yang menyejukkan bagi para peserta.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *