Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Mendorong Pengembangan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal

Sri Sultan HB X (Gubernur DIY) membuka Kongres PII XXIII

JOGJA, iseijogja.org – Sudah lebih dari 10 tahun sejak diberlakukannya UU No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Saat ini, organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memiliki lebih dari 85.000 anggota sarjana teknik dan lebih dari 30.000 insinyur profesional.

PII memiliki tugas penting untuk mencetak insinyur-insinyur yang mencintai tanah air dan siap bersaing di tingkat global. Gelombang kemajuan teknologi juga menjadi tantangan bagi insinyur untuk terus meningkatkan kompetensi mereka. Dalam konteks ini, Kongres PII XXIII yang akan diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 5-6 Desember 2024.

Selain tradisi pemilihan Wakil Ketua Umum PII untuk masa bakti 2024-2027, Kongres ini juga akan melaksanakan sidang pleno dan sidang-sidang komisi. Selain itu juga  menetapkan Ketua Umum PII yang baru, Bapak Dr.-Ing. H. Ilham Akbar Habibie, IPU, beserta Wakil Ketua Umum PII Terpilih yang baru.

“Peran Insinyur sangat strategis mengingat kontribusi nyatanya di dalam Pembangunan nasional”, tegas  Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU, ACPE, APEC Eng. (Ketua PII 2021-2024). Menurut Danis, kontribusi PII terlihat dari berbagai karya dan inovasi Insinyur Indonesia dalam penyediaan infrastruktur dan kawasan industri membawa prinsip sustainable infrastructure and carbon neutral industrial park menuju cita-cita net zero di tahun 2060. Sebelum 2060, Insinyur Indonesia melalui wadah PII diharapkan mampu memberikan rekomendasi teknis Sustainable Industrial Development Strategy menuju Indonesia Emas 2045.

Gubernur DIY dan Pengurus PII setelah membuka Kongres

“Tema Kongres kali XXIII yang diselenggarakan di Yogyakarta kali ini adalah Mendorong Pengembangan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal”, jelas Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA, IPU, APEC Eng. (Ketua Pengarah Kongres). Selanjutnya Bambang mengajak seluruh anggota bersama sama mensukseskan estafet kepemimpinan pusat PII dengan memberikan kontribusi terbaik kita baik melalui ide dan pikiran, tenaga, materil dan waktu. Harapan yang sama disampaikan kepada seluruh pengurus PII di semua tingkatan.

“Dengan tema Kongres “Mendorong Pengembangan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal,” ungkap Ir. Sri Hidayati AKP, S.T., M.Sc. (PM), IPU, APEC Eng, ASEAN Eng (Ketua Panitia Kongres). Selanjutnya Hidayati ingin menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi modern dengan nilai-nilai budaya yang telah ada. Kearifan lokal bukan hanya kekayaan warisan, tetapi juga merupakan sumber inovasi dan solusi yang dapat memperkuat industri kita. Dalam menghadapi era globalisasi, kita perlu mempertahankan identitas budaya sambil beradaptasi dengan tantangan baru yang muncul.

Kota ini tidak hanya kaya dengan sejarah dan kebudayaan, tetapi juga penuh dengan kearifan lokal yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk mengembangkan teknologi yang lebih berkelanjutan dan berorientasi pada nilai-nilai lokal” jelas Ir. Hermawan Ardiyanto, MBA., IPM. (Ketua Pelaksana Kongres). Menurut Hermawan, peran insinyur Indonesia tidak hanya terbatas pada penciptaan teknologi baru atau pembangunan fisik, tetapi juga pada pengembangan solusi yang inovatif, berkelanjutan, dan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan daya saing bangsa di kancah global.

Oleh karena itu, memperkuat kualitas dan kapasitas para insinyur Indonesia tetap menjadi salah satu agenda utama PII dalam beberapa tahun kedepan. “Kita berharap dalam kongres ini PII dapat memperkuat komitmennya untuk ikut mengawal pembangunan di Indonesia secara konstruktif”, harap Hermawan.

Dalam Kongres PII XXIII yang berlangsung 2 hari, dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X (Gubernur DIY) (Kamis, 05/12/24). Agenda lain adalah sidang pleno, sidang komisi dan khusus. Pascakongres diselenggarakan kegiatan golf dan gowes bagi peserta kongres.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *