MANADO, iseijogja.org – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menyelenggarakan Sidang Pleno XXIV dan Seminar Nasional 2025 selama dua hari di Manado, Sulawesi Utara/Sulut (18-19/09/25). Pembukaan sidang pleno tersebut dilakukan di hari pertama dan sebelumnya diselenggarakan seminar nasional (Kamis, 18/09/25). Hadi dalam acara pembukaan tersebut antara lain Victor Mailangkay (Wagub Sulut), Solikin M. Zuhro (Sekretaris Pengurus Pusat ISEI) dan sejumlah Pengurus Pusat ISEI.
Seminar nasional terebut menghadirkan sejumlah narasumber. Selaku narasumber adalah Muliaman D. Hadad (Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara), Arif Wibisono (Staf Ahli Menkeu Bidang Jasa dan Pasar Modal, Kemenkeu RI), Bayu Krisnamurthi (Ketua Bidang Perumusan Kebijakan & Struktural PP ISEI) dan Vivi Alatas (Senior Advisor Prospera). Moderator seminar nasional adalah Hermanto Siregar (Ketua Bidang Pengembangan Akademik & Riset PP ISEI).
Aktvitas seminar nasional dihadiri sekitar 500 orang. Peserta merupakan perwakilan Pengurus Pusat ISEI, Pengurus Cabang ISEI, Pemda Sulut, Pemkot Manado, Pengusaha dan Perbankan serta Dosen dan Mahasiswa. Acara diselnggaran secara hybrid (luring dan daring). Topik seminar adalah “Tantangan Global dan Peran Negara Dalam Pembangunan Ekonomi”.
“Danantara didirikan untuk mengoptimalkan asset negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi”, jelas Muliaman. Dengan kata lain Danantara diharapkan menajdi salah satu mesin penggerak mesin ekonomi. Menurut Muliaman, Danantara akan mengkonsolidasi aset-aset negara yang dipisahkan, dan kemudian dioptimalkan atau leverage untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Danantara harus dikelola secara profesional, transparan, mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), dan diharapkan dapat menjadi partner investor luar dan dalam negeri yang kredibel”, ungkap Muliaman D. Hadad yang menjabat Wakil Dewan Pengawas Danantara.
Selanjutnya Arif Wibisono menjelaskan perkembangan makro global dan domestik. “Perang dagang AS-Tiongkok sudah mereda namun perekonomian global masih dibayangi oleh ketidakpastian”, jelas Arie. Menurut Arif, ketidakpastian termaksud diantaranya: (1) perang dagang, (2) volatilitas pasar keuangan, (3) volatilitas harga, dan (4) ancaman cyber dan nuklir.
“Perekonomian domestik resilien dengan tingkat harga atau inflasi yang terkendali”, ungkap Arif. Seluruh provinsi perekonomiannya tumbuh positif, dengan tingkat yang berbeda-beda. Menurut Arif, agar perekonomian domestik tumbuh maka diperlukan transformasi untuk memperkuat ketahanan domestik. Transformasi termasuk dilakukan dengan: (1) menuju ekonomi ramah lingkungan dan berkelanjutan. (2) Akselerasi otomatisasi dan digitalisasi. (3) Mengoptimalkan struktur demografi. (4) Membangun ketahanan pangan dan energi.
Bayu Krinamurthi memaparkan paper dengan topik swasembada pangan. Untuk menuju swasembada pangan membutuhkan waktu dan sejumlah kebijakan yang mendukung. “Swasembada pangan sangat penting dan perlu namun bukan tujuan”, jelas Bayu. Menurut Bayu, bukan tujuan tujuan pokok adalah rakyat bisa makan tegasnya ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, dan stabilitas harga pangan.
Jadi, diskusinya bukan soal swasembada atau tidak swasembada, tetapi bagaimana wujudnya dan bagaimana mencapainya. “Swasembada pangan tidak cukup dengan swasembada beras saja, namun juga dengan lauknya”, tegas Bayu. Menurut Bayu, swasembada pangan “identik” dengan “swasembada nasi rames”, maksudnya harus mampu mencukupi kebutuhan beras dan lauk pauknya.
Vivi Alatas menyampaikan materi dengan topik “Strategi Perlindungan Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan di Era Perubahan Demografi’. “Setidaknya ada 2 tantangan untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial”, jelas Vivi. Kedua tantangan tersebut adalah: (1) menjadikan bonus demografi termanfaatkan dengan baik. (2) Menyiapkan masa lansia yang sejahtera dan bahagia.
Hari kedua diselenggarakan Sidang Pleno XXIV (Jumat, 19/09/25). Dalam sidang pleno tersebut dilaporkan berbagai kegiatan Pengurus Pusat ISEI dan Pengurus ISEI Cabang se-Indonesia. Sejumlah usulan program kerja juga disampaikan oleh Pengurus Cabang. Dalam sidang pleno yang dipimpin Perry Warjiyo (Ketua Umum PP ISEI), ISEI Cabang Yogyakarta diwakili oleh Y. Sri Susilo (Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta) dan Wing Wahyu Winarno (Pengurus ISEI Cabang Yogyakarta).