JOGJA, iseijogja.org – Ibrahim (Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia/KPwBI DIY) telah ditugaskan oleh Gubernur BI menjadi Kepala KPwBI Jawa Timur di Surabaya. Penugasan tersebut akan dimulai per 1 Mei 2025. Selama bertugas di KPwBI DIY selama 1 tahun 8 bulan, tentu meninggalkan kesan bagi rekan kerja, kolega dan sahabatnya. Berikut beberapa kesan dari mereka.
Menurut Didi Achjari (Ketua ISEI Cabang Yogyakarta), walaupun terhitung singkat yaitu kurang dari dua tahun bertugas di Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Yogyakarta, Ibrahim menunjukkan kemampuan berinteraksi yang luar biasa dengan berbagai komunitas. “Pak Ibrahim sangat mendukung dan membantu kegiatan yang diselenggarakan oleh ISEI Cabang Yogyakarta, FEB UGM dan Kafegama”, jelas Didi yang juga Dekan dan Guru Besar FEB UGM.
“Pak Ibrahim sosok yang humble dan rajin silaturahim dan berinteraksi dengan semua kelompok Masyarakat”, jelas Edy Suandi Hamid (Rektor UWM). Menurut Edy, walaupun kurang dari dua tahun bertugas di Yogyakarta, beliau dikenal luas di kalangan Perbankan, Pemda, Organisasi Profesi, Kampus dan Pengusaha.
Selanjutnya Edy menjelaskan, sebagai pimpinan KPwBI DIY beliau berinteraksi dengan masyarakat, melakukan pembinaan UMKM, dan mensosialisasikan hasil kajian BI. Beliau juga selalu terbuka menerima audiensi berbagai organisasi profesi yang merupakan stakeholders BI dan juga hadir jika diundang. “Hal ini membuat kedekatan dan menghilangkan jarak yang sering muncul antarpejabat dengan Masyarakat”, jelas Edy yang juga Guru Besar FBE UII.
Di tengah kesibukannya beliau juga rajin mengikuti gowes yang diselenggarakan berbagai pihak, seperti Perbankan, ISEI, Kampus dan sebagainya. “Inilah yang membuat beliau diterima dan sahabatnya di DIY merasa kehilangan dengan prpmosi dan kepindahannya ke Surabaya, Jawa Timur”, ujar Edy. Selanjutnya, Edy juga yakin dengan melihat kinerjanya di DIY, Ibtahim akan sukses menjalankan tugasnya di KPwBI Jawa Timur.
“Saya beberapa kali bertemu baik di acara Perbankan, KADIN maupun ISEI, pak Ibrahim orang yang ramah dan menyapa yabng ditemuinya”, ungkap Dian Ariani (Direktur Kepatuhan Bank BPD DIY). Menurut Dian, Ibrahim dalam memberikan penjelasan mengenai kondisi ekonomi DIY dan Nasional sangat lengkap dan detail. Dengan demikian memudahkan saya maupun rekan-rekan untuk memahaminya dan dapat mengambil kebijakan yang sesuai dengan kondisi ekonomi.
“Pak Ibrahim bagi saya merupakan salah seorang role model, baik dalam hubungan formal di kantor sebagai pimpinan maupun dalam hubungan yg lebih personal”, ungkap Hermanto (Deputi Kepala KPwBI DIY). Sebagai pimpinan, beliau mampu menyampaikan visi dan misi secara jelas kepada anak buahnya guna mencapai target kinerja organisasi, sekaligus mampu mengorganisasi dan memotivasi dengan sangat baik.
“Beliau memimpin dengan tegas dengan cara yang santun sehingga menciptakan karisma yang alami, namun juga terbuka dalam berdiskusi”, jelas Hermanto. Sering terjadi dialog, bukan monolog. Menurut Hermanto, hal ini sangat bagus dalam menumbuhkembangkan kreatifitas dan inovasi dari para pegawai, yang tetap dalam koridor organisasi.
“Dengan hubungan formal yang relatif cair seperti itu, maka berimbas kepada interaksi personal yang juga lebih terbuka, interaktif, komunikatif, dan humoris, yang tidak kebablasan karena saling menghomati dan memahami satu sama lain’, jelas Hermanto. Hal itu terjadi secara internal di Bank Indonesia dan juga kepada mitra kerja BI (Pemda, Otoritas terkait, Perbankan, Akademisi, Media Massa, dan lain-lain). Menurut Hermanto, hal itu tercermin dari berbagai kegiatan yang diinisiasi maupun diikuti oleh beliau dengan mitra kerja, baik kegiatan yang sifatnya formal maupun nonformal, yang memperlihatkan keakraban dan kebersamaan penuh kehangatan.
“Pak Ibrahim yang saya kenal adalah pribadi yang ramah dan njawani”, jelas Y. Sri Susilo (Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta). Menurut Susilo, Ibrahim juga menguasai teori dan kebijakan ekonomi dengan baik sehingga dapat menjelaskan kondisi perekonomian di DIY dan Nasional dengan sangat baik. Dalam arti penjelasannya relatif mudah dipahami oleh pemangku kepentingan baik dari kalangan birokrasi, akademisi, pengusaha dan media massa.
“Dengan segudang pengalaman dan bekal latar belakang akademis yang dimiliki pak Ibrahim, saya yakin beliau akan mampu menjalankan tugas di Jawa Timur dengan baik”, ujar Susilo. Menurut Susilo, Jawa Timur dengan jumlah Kabupaten/Kota yang lebih banyak dari DIY merupakan tugas yang menantang bagi Ibrahim. Selamat bertugas di tempat yang baru pak Ibrahim.