Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Dampak Ekonomi Lebaran

JOGJA, iseijogja.org – Hari Raya Lebaran selalu memberikan dorongan yang signifikan bagi perekonomian secara nasional termasuk DIY. 

Ibrahim (Kepala KPwBI DIY)

JOGJA, iseijogja.org – Hari Raya Lebaran selalu memberikan dorongan yang signifikan bagi perekonomian secara nasional termasuk DIY.  Peningkatan aktivitas di tunjukkan velositas transaksi yg tercermin dari peningkatan uang beredar dan volume transaksi non tunai retail melalui QRIS. Fenomena yang dikenal sebagai Lebaranomics ini mencerminkan aktivitas ekonomi meningkat tajam selama periode Lebaran, terutama di sektor konsumsi, pariwisata, dan transportasi.

Pertama, konsumsi masyarakat biasanya meningkat karena adanya pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) yang mendorong belanja kebutuhan pokok, pakaian, hingga makanan. Lonjakan ini berdampak positif terhadap perputaran uang di masyarakat dan pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Kedua, sektor pariwisata dan perhotelan juga mendapat manfaat langsung dari arus mudik dan kunjungan wisatawan. Yogyakarta sebagai destinasi wisata utama selalu mencatat kenaikan tingkat hunian hotel, omzet di sektor kuliner, hingga aktivitas di tempat-tempat wisata. Hal ini menjadi dorongan yang signifikan bagi pelaku usaha lokal, khususnya UMKM.

Ketiga, sektor transportasi turut merasakan dampak positif dari meningkatnya mobilitas masyarakat. Bandara, stasiun kereta api, dan terminal bus mencatat lonjakan jumlah penumpang, yang turut meningkatkan pendapatan di sektor jasa transportasi dan logistik.

Namun, peningkatan permintaan ini juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam pengendalian inflasi. Kenaikan permintaan pada komoditas pangan, transportasi, dan jasa lainnya perlu diantisipasi dengan langkah strategis. Dalam hal ini, seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di DIY telah mengantisipasi dengan baik melalui pemantauan ketat terhadap ketersediaan pasokan, operasi pasar, dan koordinasi intensif dengan para pelaku usaha serta pemerintah daerah. Langkah ini untuk memastikan stabilitas harga di tengah lonjakan permintaan selama Lebaran.

Lebaran menjadi momentum positif bagi perekonomian DIY. Selain mendorong konsumsi dan aktivitas ekonomi jangka pendek, Lebaran juga memperkuat sektor pariwisata dan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah. Ke depan, Bank Indonesia DIY akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk memastikan dampak positif ini berlanjut dan semakin memperkuat ketahanan ekonomi daerah.

– Ibrahim (Kepala Perwakilan BI DIY)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *