Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Finalis “Dimas Diajeng Yogyakarta 2025” Belajar Kebanksentralan

JOGJA, iseijogja.org – Finalis “Dimas Diajeng Yogyakarta 2025” mengikuti pelatihan dengan materi Kebanksentralan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) DIY (Selasa, 30/09/25).

Sri Darmadi Sudibyo, Siti Inganati & Y. Sri Susilo bersama Finalis Dimas Diajeng Yogyakarta 2025

JOGJA, iseijogja.org – Finalis “Dimas Diajeng Yogyakarta 2025” mengikuti pelatihan dengan materi Kebanksentralan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) DIY (Selasa, 30/09/25). Pelatihan tersebut diikuti oleh 30 finalis atau 15 pasang Dimas Diajeng. Ke-30 finalis mewakili Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progro, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul. Setiap kabupaten/kota diwakili masing-masing 6 finalis atau 3 pasang Dimas Diajeng.

Materi pelatihan meliputi Kebanksentralan, Sistem Pembayaran dan Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah. Narasumber pelatihan Y. Sri Susilo (Dosen FBE UAJY & Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta) dan Tim KPwBI DIY yang dikoordinasi Rachmad HS. Hadir dalam acara tersebut Sri Darmadi Sudiyo (Kepala Perwakilan BI DIY) dan Siti Inganati (Kabid Sumber Daya Pariwisata Dinas Pariwisata DIY).

“Finalis Dimas Diajeng diharapkan tidak hanya mempunyai wawasan tentang pariwisata namun juga memahami pengetahuan kebanksentralan dan perekonomian DIY”, jelas Siti Inangati. Menurut Siti, pemilihan Dimas Diajeng ini merupakan kompetisi tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Finalis terpilih dari hasil seleksi dari tingkat Kabupaten/Kota di DIY. Mewakili Kepala Dinas Pariwisata DIY, Siti Inganawati juga mengucapkan terima kasih kepada KPwBI DIY yang telah memfasilitasi acara pelatihan kebanksentralan bagi finalis Dimas Diajeng.

“Saya percaya seluruh finalis Dimas Diajeng merupakan hasil seleksi yang sangat ketat dari berbagai aspek, termasuk kecerdasan intelektual”, ujar Sri Darmadi Sudibyo. Berkaitan dengan hal tersebut maka Darmadi berharap seluruh finalis dengan cepat mampu memahami materi pelatihan kebansentralan. Menurut Darmadi, pengetahuan Kebanksentaralan, Sistem Pembayaran, dan CBP Rupiah penting berkaitan untuk memahami peran dan kontribusi KPwBI DIY terhadap pertumbuhan ekonomi DIY. Diharapkan pula seluruh finalis mampu menjadi “Duta CBP Rupiah”.

Sri Susilo menjelaskan tugas pokok BI menurut UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) pasal 7. Tugas pokok termaksud adalah: (1) mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah, (2) memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan (3) menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, BI melaksanakan tiga pilar tugas utama”, jelas Susilo. Menurut Susilo, ketiga pilar termaksud adalah: (1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, (2) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta (3) mengatur dan mengawasi bank (sekarang lebih ke stabilitas sistem keuangan).

Susilo juga menjelaskan peran dan kontribusi KPwBI DIY dalam mendorong pertumbuhan ekonomi DIY. Peran dan kontribusi termaksud antara lain: (1) mitra kerja Pemda DIY dalam berbagai program kerja ekonomi. (2) Mengendalikan inflasi Bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). (3) Memastikan kelancaran sistem pembayaran, termasuk QRIS bersama Perbankan. (4) Pengembangan UMKM, termasuk “Go Digital” dan “Go Export”. (5) Diseminasi dan edukasi tugas pokok BI kepada masyarakat.

Respon terhadap materi sangat positif. Hal tersebut ditunjukkan dengan antusiasme finalis “Dimas dan Diajeng Yogyakarta 2025” aktif bertanya terhadap narasumber. “Dalam acara tersebut juga dilakukan foto Bersama”, jelas Y. Sri Susilo dalam rilisnya kepada media.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *